Buntut Tarif Trump: Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke AS Terancam Jeblok hingga 20%

Ekspor minyak sawit Indonesia ke Amerika Serikat (AS) terancam menurun hingga 20% akibat rencana penerapan tarif impor sebesar 32%. Ancaman tersebut bisa berdampak pada daya saing minyak sawit Indonesia yang akan kalah dengan minyak nabati lain, seperti kedelai atau kanola, yang dikenakan tarif lebih rendah, terutama oleh Malaysia.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Hadi Sugeng mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak tarif baru ini.

Menurutnya, produk pesaing yang mendapatkan tarif lebih rendah akan lebih menarik bagi konsumen di AS, sementara Indonesia sebagai pemasok 85% kebutuhan minyak sawit di AS akan tertekan oleh kebijakan ini.

Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke AS Bisa Menyusut 20% karena Tarif 32%

Pada 2024, Indonesia tercatat mengirimkan sekitar 2,25 juta ton minyak sawit ke pasar AS setiap tahunnya, dan total ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 29,5 juta ton. Namun, penerapan tarif tinggi ini dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam ekspor, merugikan industri sawit Indonesia yang sudah menjadi salah satu andalan ekspor negara.

Sebagai respons terhadap kebijakan ini, Indonesia telah mengirimkan tim negosiator untuk berkunjung ke Washington. Tujuannya adalah untuk melakukan lobi dengan perwakilan perdagangan AS, guna mencari solusi agar tarif ini tidak diterapkan.

Sementara itu, Malaysia yang juga merupakan pesaing utama Indonesia, mendapat tarif yang lebih rendah, yang bisa menguntungkan mereka dalam pasar yang sama.

Menteri Perkebunan Malaysia, Johari Abdul Ghani menambahkan bahwa tarif ini akan membebani konsumen di AS. Produk oleokimia dari sawit, yang digunakan dalam berbagai produk sehari-hari, seperti pasta gigi dan deterjen, tidak dapat digantikan dengan minyak kedelai. Akhirnya, biaya tambahan akan ditanggung oleh konsumen AS.

Demikian informasi seputar ekspor minyak sawit Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.